Kolom Presiden Terpilih Prabowo Subianto di media asing yang menyindir negeri Barat mempraktikkan standar ganda ICC jadi atensi kabar global sepanjang akhir minggu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diucap terus menjadi takut atas mungkin mahkamah internasional( International Criminal Court/ ICC) melayangkan pesan penangkapan atas agresi ke Palestina pula jadi sorotan kabar internasinal.
Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto menyangka Amerika Serikat serta sekutunya mempraktikkan standar ganda dalam menyikapi invasi Rusia ke Ukraina serta agresi brutal Israel ke Palestina.
Pendapat pedas itu diutarakan Prabowo dalam opininya yang dirilis tabloid Inggris, The Economist, bertajuk Indonesias President- elect Accuses the West of Double Standards pada Jumat( 26/ 4).
Prabowo menguraikan kebrutalan agresi Israel ke Jalan Gaza Palestina yang terjalin semenjak 7 Oktober kemudian. Menteri Pertahanan RI itu pula mengakui kalau agresi ke Gaza imbas dari serbuan kelompok Hamas ke Israel di hari yang sama.
Perang Rusia- Ukraina yang sudah berkecamuk sepanjang lebih dari 2 tahun menyebabkan kehancuran serta kerugian yang besar.
Ukraina selaku negeri yang jadi korban invasi militer Rusia juga wajib menanggung beban berat buat dapat bertahan melawan serangan yang makin brutal.
Beberapa pengamat pula sudah memandang proyeksi dari Ukraina dalam mengalami agresi Rusia sepanjang ini.
Netanyahu Takut Ditahan ICC soal Gaza: Tidak Terdapat yang Dapat Setop Israel
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan kalau mahkamah internasional( International Criminal Court/ ICC) tidak hendak dapat menghentikan agresi militer Israel ke Jalan Gaza Palestina.
Netanyahu menuturkan tiap keputusan ICC tidak hendak pengaruhi aksi Israel ke Jalan Gaza, namun hendak jadi preseden yang beresiko.
Dampak Potensial Terhadap Politik Regional ICC
Netanyahu, yang telah lama menjadi tokoh kontroversial di politik Israel, kini berhadapan dengan kemungkinan dituntut oleh ICC atas tindakan-tindakannya. Hal ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di tingkat nasional, tetapi juga menimbulkan spekulasi tentang dampak politik regional yang mungkin timbul dari pengadilan potensial terhadap seorang pemimpin negara.
Kesimpulan
Dua peristiwa ini, yakni sindiran Prabowo terhadap AS dan sekutunya di media asing serta ketegangan hukum yang dihadapi Netanyahu, menunjukkan kompleksitas dan ketegangan yang melintasi politik internasional saat ini. Dengan demikian, mereka menjadi titik fokus dalam analisis tentang dinamika kekuasaan dan konflik di era globalisasi.